TL;DR!

Yoel Sumitro
2 min readJan 6, 2021

--

Setelah memegang peran manajerial di Bukalapak, gw jadi tau pentingnya TL;DR (Too Long; Didn’t Read). TL;DR ini semacam rangkuman dari dokumen apapun yang kita buat.

Mengapa TL;DR ini sangat penting? Di zaman millenial yang penuh dengan serbuan rangsangan, attention menjadi komoditas yang sangat mahal. Nah, selama menjadi design lead, gw semakin tau seberapa mahal attention ini. Dalam seharinya gw harus berganti-ganti konteks secara terus menerus: mikirin design system, tool buat copywriting, OOH design buat campaign terbaru, hingga riset fundamental tentang mitra warung. Keempat hal yang berbeda konteksnya tersebut bisa harus gw cerna dalam jangka waktu setengah jam ketika baca e-mail atau chat dari team gw. Bayangin kalau ga ada TL;DR, bisa mati berdiri gw bacain satu-satu semua dokumen itu.

Terlebih lagi untuk dokumen hasil riset UX, ada 2 konsep TL;DR yang penting:

  1. Halaman kedua setelah judul bisa diisi dengan intisari dari seluruh insight dan finding sebuah riset. Lebih disarankan lagi adalah beberapa insight yang actionable.
  2. Konsep TL;DR yang kedua adalah dengan cara menuliskan satu kalimat summary di setiap halaman deck hasil riset kita — biasanya ditaruh di judul.

Jad,i untuk orang-orang yang memang harus terus berganti konteks dan tidak punya waktu untuk membaca dokumen kita, kita masih bisa membantu mereka untuk mendapatkan intisari dari hasil kerjaan kita. Antara mereka akan baca TL;DR di halaman kedua atau mereka bisa skimming dari satu halaman ke halaman yang lain dengan hanya membaca judul dari setiap halaman.

TL;DR terkadang ga cuman ditampilin di dalam dokumen juga, tapi bisa dikirim sebagai email atau chat. Ini contoh TL;DR yang pernah dikirim di salah satu group chat kita:

“TLDR update buat semua:

  • Tadi abis meeting bareng most of PM and engineer yg terlibat:
  • Release secara bersamaan atau gak? Masih butuh estimasi (@xxxx get back ke kita Rabu depan). Tetapi, kemungkinan besar ada blocker untuk release bareng.
  • Sejauh ini kita udah breakdown siapa aja PIC tiap halaman dan priority-nya
  • @Xxxx bakalan lead untuk masalah technical in case kita mau release beberapa page digabung.

Untuk yg mau baca discussion point and action items… silakan baca disini: <link ke dokumen yang lebih lengkap> “

Yoel

(Yang paling menguras energi tiap hari sebenernya adalah proses context switching)

--

--

Yoel Sumitro
Yoel Sumitro

Written by Yoel Sumitro

Senior Director, Product Design at Delivery Hero I Ex-tiket.com, Bukalapak, Uber, adidas I Berlin I Tweet @ SumitroYoel

No responses yet