Q2: “Kalau terpaksa harus cut team member, siapa yang lu pilih?

Yoel Sumitro
1 min read3 days ago

--

Q & A series: UX selama Musim Dingin

Jawaban ultimate-nya: case by case.

Ini beberapa faktor yang gw pikirin ketika terpaksa harus putusin lay off team member:

  1. Support vs non support role. Kasarannya kalau product tetap bisa di-ship tanpa role itu, ya role itu lebih supporting functionnya. Di kasus ini designer > design system > design manager> writer > researcher > design ops > head of design/design director/VP.
  2. 0-to-1 atau 1-to-2. Kalau gw punya 8 designer dan cuman 1 researcher, researcher itu bisa gw sebut sebagai 0-to-1. Maksudnya satu-satunya orang di sebuah role di team gw. Orang 0-to-1 ini impactnya biasanya jauh lebih besar. Seperti si researcher itu, impactnya lebih besar daripada designer ke-8 di tim itu.
  3. Performance. No need to explained.
  4. Loyalty. Menurut gw loyalty harus dihargain. Antara seseorang yang udah kerja 7 tahun di perusahaan dibanding yang masih di probation — tentu gw akan lebih hargain loyalty yang former.
  5. Kondisi khusus: lagi atau baru mau punya anak, bakalan butuh banget visa kerjanya karena dia relocate dari luar negeri, kasih kesempatan yang junior banget, minoritas, etc.

Cheers,

Yoel

(Role gw sebagai design director itu sebeneranya lebih rentan lagi, paling di bawah dari segi prioritas dibanding role lain. lol. Sedih juga)

--

--

Yoel Sumitro

Senior Director, Product Design at Delivery Hero I Ex-tiket.com, Bukalapak, Uber, adidas I Berlin I Tweet @ SumitroYoel