Persona: Lumayan Ga Guna

Yoel Sumitro
2 min readJan 8, 2021

--

Persona is Sh*t. Gw pernah mengatakan hal ini di sebuah talk gw di Tech in Asia. Sayangnya tulisan “Persona is Sh*t” di salah satu halaman slide gw itu disensor ama panitianya. :)

Sebenernya gw ga anti-anti banget sama Persona to be honest. Tapi yang gw kurang suka adalah ketika kita buang-buang resource untuk buat Persona, tapi ujung-ujungnya ga ada yang lihat atau ga terlalu banyak yang make.

Ada beberapa kekurangan Persona: dia ga capture user activities dalam memakai produk kita di dalam konteks dia, butuh resource waktu dan uang yang banyak untuk membuat persona yang benar-benar data driven, dan banyaknya informasi yang dicover dari sebuah Persona yang justru membuat pembacanya overwhelmed.

Persona yang proper sebenernya mirip dengan studi market segmentation: metode ini cukup rigor dan resource untuk membuatnya sangat tinggi. Tapi di banyak waktu, kalaupun beneran risetnya cukup rigor, ujung-ujungan ga terlalu dipake sama orang produk. Makanya gw ga terlalu ngefans sama metode-metode yang “mahal” ini.

Lalu apa alternatifnya? Beberapa orang menyarankan Jobs to be Done (JTBD) sebagai sebuah alternatif tapi menurut gw framework ini bisa terlalu rumit juga baik untuk yang melakukan maupun yang mengkonsumsi hasilnya.

Gw lebih suka konsep disposable persona atau archetype atau “quick and dirty persona”. Jadi intinya bikin persona yang very spesific ke feature tertentu yang kita buat, bukan untuk the whole user base kita. Ga perlu riset terlalu dalam, untuk membuat persona yang bisa sewaktu-waktu dibuang ini. Ketika featurenya selesai dibuat, maka personanya bisa dibuang — “disposable”.

Contohnya ketika kita mau redesign homepage online marketplace, kita bikin persona 3 orang sesuai dengan aktifitas di homepage itu: orang yang exploring, orang yang searching, dan orang yang dreaming. Lewat riset kualitatif aja kita bisa kasih insight lebih banyak tentang persona 3 tipe pengguna ini. Selama proses development, persona 3 orang ini bisa selalu dipakai sebagai jangkar pembicaraan untuk memfokuskan pikiran kita pada permasalahan pengguna. Dan ketika homepagenya selesai dibikin, ketiga persona tadi bisa langsung dibuang. Ga perlu kecewa, karena kita ga habisin waktu 1 bulan dan 30k dollar untuk membuatnya.

Yoel

(Pernah tinggal di periode dimana semua orang di dunia UX memuja-muja Persona)

--

--

Yoel Sumitro
Yoel Sumitro

Written by Yoel Sumitro

Senior Director, Product Design at Delivery Hero I Ex-tiket.com, Bukalapak, Uber, adidas I Berlin I Tweet @ SumitroYoel

No responses yet