Jadi Senior Designer itu Piye?
Terkadang untuk jadi UX Designer sekarang murah banget. Tinggal ambil kursus UX 3 bulan dari Purwa*****, upload beberapa design kece di Dribbble, dan voila! Gw udah bisa taruh title aspiring UX Designer atau UX Design enthusiast di LinkedIn. Which is sah2 saja sebenernya. Jadi itu cara untuk menjadi associate designer: ikut workshop/ kelas/ event UX, bikin portfolio, dan segera apply ke perusahaan startup terdekat.
Tapi tulisan ini untuk lebih menjawab pertanyaan berikutnya: trus kalau mau jadi senior individual controbutor (designer, researcher, writer) gimana?
Gw akan mencoba untuk me-reverse engineer dari senior-senior designer/researcher yang gw pernah kerja with untuk define trait apa yang gw temuin ketika bekerja sama mereka. Trait-trait ini yang gw ga temuin dari designer yang baru selesai ambil kursus di Purwa*****.
Jadi di kualitas apa aja seorang Senior Designer bisa dilihat?
- Core Skill — Depth dan Width
Kadang orang menyebutnya sebagai design intuition atau abductive reasoning skill dari researcher, tapi ini sebenernya ya craftsmanship itu. Core skillnya berkembang secara depth dan width. Secara depth, intuisinya makin jago. Makin bisa liat design pattern, balance, dan differences. Makin bisa predict design mana yang bakal fail tanpa lakuin rigorous research. Makin jago bikin hipotesis research dengan secondary research aja. Makin bisa mix and design our own research method. Makin bisa buat design yang wow aja. Makin jago reasoning abduction-nya, Secara width, core skillnya bertambah: Information Architecture, UX Research, Visual Design, Motion Design, UX Writing, Design System, Behavior Economics, Quant Methods, etc.
2. Scope, Influence, dan Impact
Ini framework tahapan scope, influence, dan impact yang lazim digunakan: Dari
(1) product team (squad) ->
(2) x number of product teams of the same product (tribe) ->
(3) antar-product vertical yang berbeda (between tribe) ->
(4) design org ->
(5) company ->
(6) community
3. Strategy dan Vision
Ini bukan tentang seberapa banyak orang yang perlu kita manage untuk jadi senior. Karena untuk jadi senior designer, ga berarti harus jadi manager. Tapi menurut gw, ini tentang strategy dan vision. Perkembangannya, dari seorang designer yang (1) mengerti dan melakukan strategi orang lain menjadi seorang designer yang bisa (2) membuat strategy dan menurunkannya sampai ke level inisiatif. Semakin senior lagi, dia harus bisa (3) membuat dan menjual visi dan culture yang bisa bikin satu perusahaan melakukan strategy itu. Mempunyai critical thinking bukan cuman untuk mendefine how tapi untuk mendefine why and what.
Jadi kesimpulannya kalau mau jadi senior designer, kadang ga perlu terpaku dengan tenure kita tapi bisa fokus untuk berkembang ke 3 hal di atas: core skill, scope of influence, dan strategy & vision.
Yoel
(Masih struggling untuk jadi mentor yang baik)