I Suck at 1o1
Salah satu aktivitas utama gw selama menjadi design lead adalah melakukan 1o1. Tapi gw lumayan struggling. Karena I suck at 1o1. Lol.
Ada 1 manager yang pernah bilang gini di suatu forum “I learn 1 thing from Yoel. I don’t want to make the people who have 1o1 with me to feel like how I feel when I have 1o1 with Yoel. Yoel selalu keliatan rush and keburu-buru waktu 1o1”. Manager yang lain pernah nangis di sesi 1o1 gw dan bilang kalau dia berharap bahwa gw lebih bisa lend my ear on her. Dia merasa gw selalu terburu-buru dan ga tenang di 1o1 gw. Yes, I am that bad at listening.
Gw ga mempunyai masalah untuk memberi solusi atau arahan tentang masalah anak-anak gw. Gw ga kesulitan buat membaca context secara cepat atau berpindah konteks terus-menerus. Tapi terkadang (atau hampir kebanyakan kasus), anak-anak gw ga butuh solusi. Mereka lebih butuh untuk didengar.
Gw semakin tahu betapa gw harus belajar skill active listening ketika gw bermain sebuah game yang bernama “Empathy Game”. Konsep gamenya sebenernya cukup simple. Secara bergantian, satu orang akan mendapatkan sebuah talking stick. Kemudian dia akan bercerita tentang dirinya dan peserta game lainnya akan secara bergantian memberikan tanggapan ke cerita orang itu. Salah satu rule unik dari permainan ini adalah orang ga boleh berbicara ketika engga dikasih talking sticknya. Jadi ga bisa tuh bersahut-sahutan.
Semua orang bener-bener harus mendengar secara attentive ke orang yang lagi punya talking sticknya. Rule ini bikin gw struggle banget!!! Di situ gw baru sadar beberapa ugly truth: Gw suka motong pembicaraan orang lain, gw suka gemes kalau ada pandangan orang lain yang menurut gw kurang oke, dan gw emang susah banget untuk mendengar!
So what’s the next step? At least, gw udah realize bahwa ini salah satu skill penting banget yang gw lack of sebagai seorang design leader. I am still learning on it and even tried to hack my situation. Contohnya biar gw bisa lebih fokus dalam 1o1 dan pikiran gw ga kemana-mana, gw melakukan 1o1 dengan cara berjalan-jalan di sekitar kantor waktu dulu masih belum WFH. Satu metode 1o1 yang dulu gw lakuin dengan salah satu Product Manager di Uber.
Atau sekarang waktu WFH, gw suka mewarnai di coloring book waktu 1o1. Itu somehow bikin gw lumayan bisa dengerin orang dan lebih tenang, ga grusa-grusu. Nanti kalau gw udah bisa solve this issue, I will write more of how I handle this challenge! Do you have your own tricks?
Yoel
(Punya masalah boundary dengan kolega di kantor)