Hubungan di Pekerjaan ala Pacaran
Sering banget orang nanya pendapat / solusi gw tentang masalah hubungan di pekerjaan. Biasanya hubungan antara tim design/research dengan stakeholder utama mereka (produk, atasan, engineering, atau business).
Contoh pertanyaannya seperti ini:
- Tim Produk itu suka ngasih brief research yang ga sesuai dengan pekerjaan UX Research. Gimana yah cara ngasih tahunya?
- Tim design kita suka dikasih deadline pekerjaan mepet banget. Jadi ga bisa maksimal ngerjain designnya. Gimana cara solvenya?
- Gw kewalahan banget. Masa satu designer ngurusin 3 PM. Gimana solusinya?
Di tipe-tipe pertanyaan seperti itu, gw biasanya langsung kasih jawaban: ya bilang aja ke X tentang masalah atau permintaan lu. Atau simply “lu coba tulis email aja isinya X ke Y”.
Entah kenapa gw sering melihat tendensi hubungan ala2 pacaran antara designer dengan tim lain ini. Dimana kita sebagai tim design (1) berharap kalau pihak sebelah bisa membaca pikiran kita atau (2) berpikir perlu kasih gerakan-gerakan implicit agar pihak lain bantu pecahin masalah kita.
Pada ga perlu implicit seperti itu. Solusi-solusi dari problem tipe hubungan atau miskomunikasi di atas ya simply cuman dua: 1. Bilang langsung 2. Minta bantuan langsung.
Solusi problem no 1: Kirim email ke semua tim produk kasih tau batasan pekerjaan UX Research itu apa
Solusi problem no 2: Bilang ke PM minta dikasih timeline waktu yang lebih masuk akal
Solusi problem no 3: Bilang ke bos minta headcount tambahan.
Ketika orang nanya pendapat gw akan masalah2 itu, mereka mgkn berharap gw bakal ada fancy secret solution. Padahal alat gw untuk solve challenge2 itu ya cuman satu: speak up our mind and ask for others people help.
Karena ga mungkin berharap PM itu kaya pacar kita yang perlu kita kasih kode-kode untuk baca pikiran/permasalahan kita.
Cheers,
Yoel (Lumayan struggling sih sama tipe pacar yang minta dibaca terus kodenya. Kenapa ga bilang explicitly sih)