Berapa Jumlah Partisipan untuk Kualitatif UXR?

Yoel Sumitro
2 min readOct 1, 2019

--

Even di UXR conference pertama di Jakarta ini, masih ada loh yang nanya tentang jumlah partisipan ini.

Call me close-minded, tapi gw suka banget sebel setiap kali dikasih pertanyaan ini jika sedang berbicara di sebuah event UX. Mungkin bukan sebel tapi lebih ke gemes. Kenapa kualitas pertanyaan tentang UX research ga pernah berkembang dari pertanyaan ini. So let’s try to answer this question once for all.

Jadi butuh berapa participant nih untuk qualitative UX research? Sayangnya jawabannya seperti jawaban politikus “It depends”.

Kenapa “it depends?” Karena ada banyak variable yang mempengaruhi sebuah riset. Bukan hanya faktor internal seperti mengejar validity dan rigor dari sebuah riset tapi juga faktor external seperti budget perusahaan, deadline dari proyek, jumlah tenaga periset, topik dari riset, dll. Pada akhirnya, berdasarkan jam terbang kita sebagai periset, kita biasanya bisa mengestimasi tentang berapa banyak partisipan untuk riset kita.

Kalau rule of thumb gw, untuk riset UX yang “average” kompleksitasnya, gw biasanya menargetkan 5–10 partisipan untuk setiap cohortnya. Namun angka ini sangatlah flexible, karena melakukan riset itu sebenernya menurut gw sangat fluid. Ketika gw merasa partisipan gw sudah kebanyakan ya gw batalkan partisipan yang sudah dijadwalkan untuk datang. Ketika gw merasa masih ada yang kurang walaupun gw udah interview 10 orang, ya mungkin gw bisa coba cari partisipan baru lewat cara gerilya.

Ada konsep yang namanya “kejenuhan”. Dimana untuk riset kualitatif, kita akan berhenti melakukan riset (baca: jumlah partisipannya tidak ditambah lagi) ketika kita sudah tidak berhasil menemukan insight baru yang relevan dengan tujuan riset UX kita.

Tapi sekali lagi, faktor “kejenuhan” ini hanyalah salah satu variabel. Ketika misalkan gw mempunyai keterbatasan uang, waktu, dan talent, mungkin gw harus cukup puas dengan 7 partisipan walaupun ketika gw mewawancarai partisipan ke-7, gw masih merasa bahwa partisipan ke-8 dan ke-9 masih akan memberikan insight baru ke hipotesis atau framework teori gw.

Dengan semakin tingginya jam terbang, kita bisa jadi lebih percaya diri untuk menentukan jumlah partisipan studi ini dengan variabel-variabel yang ada. Bisa saja butuh 10 orang untuk diary study untuk mengetahui perilaku supir Taxi yang menolak dispatch dari Uber tapi bisa saja gw memutuskan kalau gw cuman butuh 5 orang untuk diary study tentang penghasilan mitra Uber.

Tapi kalau kamu bingung: mulai dengan 5 orang! Sembari menaikan jam terbang kita dalam meriset secara kualitatif.

Yoel

(Pernah marah karena ada satu tokoh UX di Indonesia yang bilang kalau jumlah partisipan untuk diary study minimal harus effing 25 orang!)

--

--

Yoel Sumitro
Yoel Sumitro

Written by Yoel Sumitro

Senior Director, Product Design at Delivery Hero I Ex-tiket.com, Bukalapak, Uber, adidas I Berlin I Tweet @ SumitroYoel

Responses (1)